Saturday 4 August 2012

Ketika, atap rumah kami bocor ...

Bismillah,

Sedikit cerita tentang kami. Hanya, ingin mengungkap bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat. Bahkan tak pernah disangka-sangka dari mana arah datang nya rezeki, jua bermacam bentuk kasih sayang Nya.

Kemarin, ketika program belajar di "Rumba Zul Aisar" berlangsung, ditengah kekhusyukan adik-adik mulai menghafal juz'amma. Tiba-tiba, air mengucur dari atas atap rumah..tepat diatas meja kakak pembimbing Rumba Zul Aisar, spontan..adik-adik yang sedang serius mendadak ramai dan mendongakkan kepalanya keatas secara bersamaan, karena saat itu suasana sedang tidak hujan.

Lalu, apa gerangan yang terjadi?
Melihat atap rumah yang hanya terbuat dari sebuah triplek, dan sudah mulai reput, air yang menapung diatas turun sisa hujan semalam. Dan, memang dari sebelumnya, hal ini yang kami khawatirkan, hanya saja berbentur biaya apa adanya setelah habis untuk berbagai keperluan para peserta "Rumba Zul Aisar" yang kami utamakan terlebih dahulu.

*****

Cerita lain, ujian hati bagi kami para pengelola "Rumba Zul Aisar". Dari awal kami berfikir, bagaimana cara tuk mengumpulkan buku-buku dan semua peralatan yang kami perlukan tuk merintis rumah baca ini,tanpa perlu ketergantungan dari para penderma. Maka, terbentuklah kegiatan rutin (program pendidikan tuk anak2 usia4-6 thn dan 7-13 thn) yang telah kami susun sedemikian rupa hanya untuk mendapat beberapa peser rupiah tuk kami salurkan lagi menjadi buku-buku juga macam-macam permainan edukatif yang bermanfaat. Hingga, ketika program baru mulai berjalan.

Kehadiran adik-adik yang awalnya hanya 5 orang, kini bertambah menjadi 19 orang. Dan, diantaranya 4 orang anak yatim, 2 orang dhu'afa. Maka, kami pun meringankan dengan membebaskan biaya kepada ke-6 anak tersebut. Saat itu, dana yang kami miliki sudah hampir habis, bahkan ada salah satu kakak pengelolanya yang menahan diri untuk tidak pergi ke dokter gigi, hanya karena keperluan pribadinya sudah ia pakai tuk sukseskan kegiatan di "Rumba Zul Aisar" ini.

 *****

Pertolongan Allah pun berdatangan, dari arah yang tidak disangka-sangka. Selain mempublikasikan melalui brosur, kami juga publikasikan melalui blog Multiply juga FB. Sekali publikasi, belum ada yang merespon :) Hingga, ketika kami benar-benar di titik kepasrahan yang tinggi, diantara menahan malu atap rumah yang bocor, menahan sakit gigi dan lain sebagainya...

Tiba-tiba, sahabat lama sewaktu di SMU, menawarkan bantuannya dalam bentuk materi, dan itupun langsung ia berikan, padahal sudah lama sekali kami tidak bertegur sapa (subhanallah). Dan, bukan hanya itu.. tawaran bisnes tuk para pengelola juga mulai berdatangan, yang akan memudahkan 'jalan' kami lagi tuk merintis rumah baca impian ini.

 "Sungguh, usai kesusahan yang berlarut kan datang kemudahan..." yakinlah! karena Allah tidak akan pernah menyengsarakan hamba-Nya.

~ Pelangi di hati, Jakarta 24 Oktober 2010~ Dini Rahmajanti (Dee)

No comments:

Post a Comment