Bismillah....
"Sahabat, apa kabar
semua??!" Sahabat kami di Kep.Mentawai, sahabat di Papua, sahabat di
Jogya dan sekitar Merapi. Sahabat dibelahan bumi Allah, yang sedang
menghadapi ujian.
Ditengah perjalanan kami merintis
RUMAH BACA, hati begitu pilu mendengar beragam bencana menghampiri
sahabat kami diberbagai tempat. Sempat terfikir tuk 'istirahat'
sejenak. Beralih sementara, menghentikan 'langkah' kecil ini, tuk
membantu sahabat-sahabat kami yang terkena bencana, semampunya...
Namun,
disisi lain...hati juga fikir terus bergeliat, mencari jalan bagaimana
tuk wujudkan segera RUMAH BACA di lingkungan masyaarakat kami.
Memperhatikan, jumlah anak-anak yang lalu lalang disekitar...tanpa
kegiatan bermakna usai sekolah, bermain bola di jalan beraspal tanpa
alas kaki...tiada lagi dapat menikmati indahnya bermain bersama di
lapangan ataupun sekedar berlari mencari belalang dan serangga kecil
lainnya, layaknya Dee kecil dahulu.
Ditambah lagi,
berjamurnya usaha warnet, Playstation sebagai pengganti jenuh selama
aktivitas belajar dirumah maupun disekolah. Menarik! itu yang ada
difikir anak-anak saat ini ,ketika mereka terbius bermain PB
ataupun games online yang kurang mendidik lainnya. Yang tidak disadari,
banyak permainan mengasyikkan mengajarkan tentang kekerasan, membentuk
karakter yang kurang baik secara perlahan. Sungguh, saya sangat
mnyedihkan hal ini...
*****
Pernah,
status di FB saya mendapat kontra dari salah satu sahabat yang miliki
usaha demikian. Mengatakan, semua dikembalikan pada sang pemain, baik
dan buruknya. Sedang kebanyakan para pengguna /pemain games Online
adalah anak-anak...? (Adakah yang bisa menjawabnya,sahabat?)
Ada
juga yang mengatakan, kalau permainan tersebut dihilangkan, akan hilang
customer mereka. Apakah dengan demikian kerugian besar akan datang?
tidakkah mereka memikirkan jangka panjang kelak?
Tak
heran, kami pun menghadapi ujian dari salah satu anggota Rumah Baca,
yang baru duduk dikelas 4 SD. Didepan kami sang anak tidak
memperlihatkan sikap yg kurang baik, bahkan terbilang sopan kepada kami
para pembimbingnya. Tetapi, permasalahan terbesar adalah...anak
tersebut berani untuk mencuri, lebih dari satu kali. Dengan alasan ingin
menikmati bermain di PS atau WARNET, karena tidak mendapat izin dari
orangtuanya. Kejadian ini baru saja terjadi hari minggu yang lalu,
ketika kami mengadakan kegiatan di tempat terbuka. Dan, anak itu
berbohong dengan mengatakan ikut kegiatan bersama kami.
*****
Hmm, saya kembali berfikir bagaimana kami dapat bekerjsama dengan mereka smua, para pengusaha WARNET ataupun PLAYSTATION?
Bagaimana juga menghilangkan rasa addictive anak-anak tersebut??
Yang
kami sedang bangun saat ini adalah kecintaan anak-anak untuk membaca,
juga menumbuhkan jiwa mereka agar tidak merasa dipaksa untuk belajar dan
mengikuti beragam kegiatan yang kami lakukan di RUMAH BACA ZUL AISAR.
Mohon sumbang sarannya yaa,sahabat? :)
*****
Teringat,
berbagai adegan yang terjadi ketika kami mengunjungi salah satu warnet
untuk keperluan print brosur Rumah Baca sebulan yang lalu, ramai
anak-anak yg sejak pulang sekolah masih dengan seragamnya langsung
berkunjung hingga lupa waktu.
Sambil melakukan tugas,
saya memperhatikan berbagai macam adegan disana. Dari berlagak menjadi
penjaga warnet, saya pun ikut 'memarahi' dengan memberi ancaman
kepada mereka (anak-anak SD) yang omongannya kasar,menyebut nama-nama
hewan, mengatakan mereka kena denda seribu rupiah (meski becanda,saya
cukup tegas waktu itu), toh saya juga pelanggan warnet tersebut bukan
pemiliknya. ^_^
Kemudian, adegan selanjutnya adalah
berkeliling,seperti security ketika gantian mengedit brosur. Dipojok
saya perhatikan dua anak lelaki masih SD, ngumpet-ngumpet membuka akun
FB nya. Karena, tempatnya terbuka, saya coba sapa dan hampiri... Yang
bikin aneh, kenapa juga tersirat jelagak dan wajah mereka seakan
ketakutan, merasa tidak nyaman didekati? (padahal cuma beberapa detik
saja)
Ada lagi adegan yang cukup membuat saya
tersenyum-senyum sendiri, memperhatikan anak yang dari awal saya
datang belum juga mengakhiri permainanya, padahal sudah hampir 3
jam??? Tak lama, seorang ibu datang dengan menahan amarahnya, mencoba
mencari-cari sesuatu. Kemudian, menghampiri anak yang saya perhatikan
dari awal. Sambil berbisik,nada suara sang ibu meninggi diringi cubitan
pada lengan sang anak,kemudian terdengar...
"Ngapain aja loe
dari tadi??! gak pulang-pulang...ayo cepetan!!!" Karena duduk kami
saling berpunggungan, kontan saja saya dapat mendengar cukup jelas
amarah sang ibu.
*****
Dan, masih
banyak lagi yang kami pikirkan tuk 'melangkah', namun diri ini pun
mempunyai hak nya, tuk beristirahat... Saya mohon izin berhenti menulis
sebentar... Hari ini cukup melelahkan, smoga penuh keberkahan dari
Nya,amiin...
~ Catatan kecil tentang apa yang kami rasa, kami alami selama di RUMAH BACA ZUL AISAR. Kunjungi kami disini yaaah...
http://rumbazulaisar.blogspot.com/
Jakarta,menjelang tengah malam... 13/11/2010
Dini Rahmajanti (Dee)
No comments:
Post a Comment