Saturday 4 August 2012

Ujian bagi kami, addiktif Playstation membuatnya 'belajar' tuk mencuri...

Bismillah....

"Sahabat, apa kabar semua??!" Sahabat kami di Kep.Mentawai, sahabat di Papua, sahabat di Jogya dan sekitar Merapi. Sahabat dibelahan bumi Allah, yang sedang menghadapi ujian.

Ditengah perjalanan kami merintis RUMAH BACA, hati begitu pilu mendengar beragam bencana menghampiri sahabat kami diberbagai  tempat. Sempat terfikir tuk 'istirahat' sejenak. Beralih sementara, menghentikan 'langkah' kecil ini,  tuk membantu sahabat-sahabat kami yang terkena bencana, semampunya...

Namun, disisi lain...hati juga fikir terus bergeliat, mencari jalan bagaimana tuk wujudkan segera RUMAH BACA di lingkungan masyaarakat kami. Memperhatikan, jumlah anak-anak yang lalu lalang disekitar...tanpa kegiatan bermakna usai sekolah, bermain bola di jalan beraspal tanpa alas kaki...tiada lagi dapat menikmati indahnya bermain bersama di lapangan ataupun sekedar berlari mencari belalang dan serangga kecil lainnya, layaknya Dee kecil dahulu.

Ditambah lagi, berjamurnya usaha warnet, Playstation sebagai pengganti jenuh selama aktivitas belajar dirumah maupun disekolah. Menarik! itu yang ada difikir anak-anak saat ini ,ketika mereka terbius  bermain PB ataupun games online yang kurang mendidik lainnya. Yang tidak disadari, banyak permainan mengasyikkan mengajarkan tentang kekerasan, membentuk karakter yang kurang baik secara perlahan. Sungguh, saya sangat mnyedihkan hal ini...

*****

Pernah, status di FB saya mendapat kontra dari salah satu sahabat yang  miliki usaha demikian. Mengatakan, semua dikembalikan pada sang pemain, baik dan buruknya. Sedang kebanyakan para pengguna /pemain  games Online adalah anak-anak...? (Adakah yang bisa menjawabnya,sahabat?)

Ada  juga yang mengatakan, kalau permainan tersebut dihilangkan, akan hilang customer mereka. Apakah  dengan demikian kerugian besar akan datang? tidakkah mereka memikirkan jangka panjang kelak?

Tak heran, kami pun menghadapi ujian dari salah satu anggota Rumah Baca, yang baru duduk dikelas 4 SD. Didepan kami sang anak tidak memperlihatkan sikap yg kurang baik, bahkan terbilang sopan kepada kami para pembimbingnya. Tetapi, permasalahan terbesar adalah...anak tersebut berani untuk mencuri, lebih dari satu kali. Dengan alasan ingin menikmati bermain di PS atau WARNET, karena tidak mendapat izin dari orangtuanya. Kejadian ini baru saja terjadi hari minggu yang lalu, ketika kami mengadakan kegiatan di tempat terbuka. Dan, anak itu berbohong dengan mengatakan ikut kegiatan bersama kami.

*****

Hmm, saya kembali berfikir bagaimana kami dapat bekerjsama dengan mereka smua, para pengusaha WARNET ataupun PLAYSTATION?

Bagaimana juga menghilangkan rasa addictive anak-anak tersebut??

Yang kami sedang bangun saat ini adalah kecintaan anak-anak untuk membaca, juga menumbuhkan jiwa mereka agar tidak merasa dipaksa untuk belajar dan mengikuti beragam kegiatan yang kami lakukan di RUMAH BACA ZUL AISAR. Mohon sumbang sarannya yaa,sahabat? :)

*****

Teringat, berbagai adegan yang terjadi ketika kami mengunjungi salah satu warnet untuk keperluan print brosur Rumah Baca sebulan yang lalu, ramai anak-anak yg sejak pulang sekolah masih dengan seragamnya langsung berkunjung hingga lupa waktu.

Sambil melakukan tugas, saya memperhatikan berbagai macam adegan disana. Dari berlagak menjadi penjaga warnet, saya pun ikut 'memarahi' dengan memberi ancaman kepada mereka (anak-anak SD) yang omongannya kasar,menyebut nama-nama hewan, mengatakan mereka kena denda seribu rupiah (meski becanda,saya cukup tegas waktu itu), toh saya juga pelanggan warnet tersebut bukan pemiliknya. ^_^

Kemudian, adegan selanjutnya adalah berkeliling,seperti security ketika gantian mengedit brosur. Dipojok saya perhatikan dua anak lelaki masih SD, ngumpet-ngumpet membuka akun FB nya. Karena, tempatnya terbuka, saya coba sapa dan hampiri... Yang bikin aneh, kenapa juga tersirat jelagak dan wajah mereka seakan ketakutan, merasa tidak nyaman didekati? (padahal cuma beberapa detik saja)

Ada lagi adegan yang cukup membuat saya tersenyum-senyum sendiri, memperhatikan anak yang dari awal saya datang  belum juga mengakhiri permainanya, padahal sudah hampir 3 jam??? Tak lama, seorang ibu datang dengan menahan amarahnya,  mencoba mencari-cari sesuatu. Kemudian, menghampiri anak yang saya perhatikan dari awal. Sambil berbisik,nada suara sang ibu meninggi diringi cubitan pada lengan sang anak,kemudian terdengar...
"Ngapain aja loe dari tadi??! gak pulang-pulang...ayo cepetan!!!" Karena duduk kami saling berpunggungan, kontan saja saya dapat mendengar cukup jelas amarah sang  ibu.

*****

Dan, masih banyak lagi yang kami pikirkan tuk 'melangkah', namun diri ini pun mempunyai hak nya, tuk beristirahat... Saya mohon  izin berhenti menulis sebentar... Hari ini cukup melelahkan, smoga penuh keberkahan dari Nya,amiin...


~ Catatan kecil tentang apa yang kami rasa, kami alami selama di  RUMAH BACA ZUL AISAR. Kunjungi kami disini yaaah...
http://rumbazulaisar.blogspot.com/



Jakarta,menjelang tengah malam... 13/11/2010
Dini Rahmajanti (Dee)


No comments:

Post a Comment